Dr. Agus Harianto. Sp.B selaku Direktur Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) paparkan pengalaman yang beliau peroleh selama melakukan bakti sosial di pulau terpencil dengan kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga dalam seminar yang bertemakan “Kegawatdaruratan Dan Praktik Dokter Umum”. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu siang (23/2). Bertempatkan di Hotel Dafam Surabaya dengan menarik peserta yang hadir sekitar 200 orang dari bidang kesehatan dan yang lainnya.
Pada presentasinya, dokter Agus menceritakan kasus yang beliau alami di salah satu puskesmas pulau Seram saat sedang menjalankan tugas.
Pernyataan ini diungkap oleh dokter Agus saat menjalankan tugasnya, “sudah dicoba untuk pasang kateter lima hari sebelumnya, namun pasien koma selama dua hari bahkan sudah dilakukan ibadah penyerahan”
Saat itu dokter Agus membantu untuk mengoperasi Kakek L(75) kasus retensi urin dengan melakukan tindakan trokar sistosmi yang dideritanya dengan sebuah paku.
“Kita perlu sering-sering membantu melakukan pengobatan. Kalau ada kesempaatan melakukan. Kalau kita bekerja di lapangan pun kita harus berpikir alternatif” pesannya
Dengan tegas direktur RSTKA ini memberikan pertanyaan random kepada peserta, “Kalau di pulau Maluku hanya ada satu dokter bedah. Bagaimana dengan pulau lainnya?”
“Pelayanan ini harus berlanjut. Kita harus lebih rajin berkunjung ke pulau-pulau terpencil. Sehingga kasus-kasus yang dulu emergency bisa diselesaikan di pulau mereka dan tidak perlu dirujuk ke rumah sakit” paparnya
Untuk itu, dokter Agus bersama dengan teman-temannya mengungkapkan “Mimpi kami adalah punya kapal sendiri yang ada ruang operasi di dalamnya”
Menurut dokter Agus, masalah kegawatdarutan sebagian besar terjadi di negara yang berpendapatan rendah, dan berakibat pada penduduknya.
Dan rumah sakit terapung merupakan bukti dari gagasan untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan di daerah terpencil.
Akhir dari presentasinya, dokter Agus berhasil menarik perhatian audiens dengan memberikan pertanyaan, “Do you know something special inside this hospitalship?
“Cinta” jawab salah satu peserta dengan tegas.
(yellin)